FASCINATION ABOUT SAYAP33

Fascination About sayap33

Fascination About sayap33

Blog Article

Atau oleh para pengawal yang agaknya sekarang tentu sudah menjadi semakin tua yang sebelumnya memang telah memiliki kemampuan yang cukup. Bahkan agaknya itulah yang membuat Tanah Perdikan ini menjadi sangat sombong,“ berkata Ki Rangga Larasgati.

“Darimana kami tahu , bahwa upeti yang diambil langsung dari Tanah Perdikan kami diserahkan kepada para petugas yang memang wajib menerimanya?

Iswari mengerti maksud kakeknya. Tetapi bagaimanapun juga, ia tidak dapat bertindak terlalu jauh. Meskipun menurut perhitungannya setiap langkah dengan mempergunakan kekuatan prajurit Pajang, masih harus dipertimbangkan baik-baik oleh para pemimpin Pajang sebagaimana dikatakan oleh Kiai Badra.

Ketika kemudian malam menjadi semakin dalam, maka para tamu dari Jipang itu telah dipersilahkan untuk beristirahat. Ternyata rumah Kepala Tanah Perdikan Sembojan cukup besar untuk dapat menampung mereka di gandok kiri dan kanan.

Apalagi disaat gelap masih menyelimuti Tanah Perdikan Sembojan. Namun angan-angannya yang didasari dengan laporan para pengawas yang berhasil menyusup mendekati perkemahan itu dapat membayangkan apa yang telah terjadi di perkemahan itu.

Ternyata dengan pesat kemampuan Risang memang telah meningkat pada satu tataran yang mapan. Ketiga gurunya tinggal mengeraskan alas yang akan dipakainya untuk meletakkan ilmu Janget Kinatelon.

Tetapi seorang yang lain berkata, “Tentu kami sanggup melakukannya. Tetapi apakah kami tidak akan memperhitungkan korban yang akan jatuh?”

Sementara itu Risang alternatif sayap33 masih belum mengatakan, bahwa ia mengenal Kasadha dan bahkan berada dalam satu pasukan.

“Tidak,“ tiba -tiba saja Iswari memotong, “tidak ada perebutan warisan atas hak kepemimpinan disini. Jika hal itu dipakai sebagai alasan penilaian atas Tanah Perdikan ini, maka alasan itu adalah alasan yang dicari-cari”

Ki Rangga yang sudah berada di tangga pendapa itu termangu-mangu sejenak. Tetapi orang itu masih tetap duduk ditempatnya.

Dengan demikian, maka pertempuran antara prajurit Pajang melawan para prajurit dari Tanah Perdikan Sembojan itupun masih tetap berada di garis pertempuran sejak benturan kedua kekuatan itu terjadi. Kedua belah pihak masih belum mampu mendesak lawan yang ternyata seakan-akan terasa seimbang.

Penghubung itupun segera meninggalkan arena pertempuran. Ketika ia berada di perkemahan, maka diperintahkannya semua orang yang ada untuk bersiap. Mereka harus menyesuaikan diri dengan gerak mundur prajurit Pajang.

Merekapun kemudian telah duduk tanpa menghiraukan orang-orang yang mengaku utusan dari Pajang itu. Apalagi ketika derap kudanya yang menjauh dan tidak terdengar lagi ditelinga mereka.

“Aku titipkan Risang kepadamu,“ berkata Gandar, “tetapi jaga agar ia tidak kehilangan kendali. Cegah jika ia berbuat melampui kewajaran seorang pengawal di peperangan.”

Report this page